Pages

Rabu, 10 Oktober 2012

I Love Jogja

Setelah disahkannya undang-undang keistimewaan, kembali Yogyakarta bersuka cita atas pelantikan Sri Sultan Hamengku Buwono X sebagai Gubernur Nagari Ngayogyakarta Hadiningrat yang sangat tersohor seantero negeri ini. Harapan untuk selalu memegang teguh budaya lokal ditengah era globalisasi yang semakin hari semakin tergerus oleh budaya barat yang begitu agresif menjajah setiap sendi kearifan lokal yang dimiliki oleh bangsa Indonesia.
Banyak sekali tokoh nasional yang lahir dari kota ini seperti Anies Baswedan yang mempelopori gerakan pendidikan nasional dengan programnya Indonesia Mengajar, Budiono yang saat ini tengah menjabat sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia, Amien Rais yang terkenal sebagai tokoh yang berperan dalam Reformasi, dan masih banyak tokoh yang berasal dari Daerah Istimewa Yogyakarta.
Di Yogyakarta juga banyak berdiri perguruan tinggi negeri maupun swasta, sebutlah saja Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kali Jaga, Universitas Islam Indonesia (UII), Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Universitas Teknologi Yogyakarta (UTY), Universitas Muhamadiyah Yogyakarta (UMY), Universitas Respati, dan masih banyak sekali perguruan tinggi swasta hingga tak bisa disebutkan satu per satu. Dengan begitu pantaslah Yogykarta dijuluki sebagai kota pelajar. Dimana setiap tahunnya banyak sekali pendatang yang semakin membuat kota ini semakin penuh sesak.
Selain terkenal sebagai kota pelajar, yogyakarta juga terkenal dengan seni dan budayanya serta nilai-nilai positif masyarakatnya yang masih memegang teguh pada keyakinan para leluhurnya. Hal tersebutlah yang membuat kota gudeg ini semakin istimewa. Setiap harinya banyak turis lokal maupun mancanegara yang berkunjung ke Yogyakarta dan memasukkannya dalam agenda wisata wajib setelah Pulau Dewata Bali. Sungguh luar biasa daya tarik yang dimiliki oleh kota ini. Dengan ciri khas Tugu Yogyakarta yang berdiri kokoh sebagai simbol bagi masyarakatnya yang senantiasa memiliki pendirian kuat terhadap dirinya menghadapi hiruk pikuknya pancaroba di dunia yang semakin tak menentu. Begitu aku sangat mencintai Yogyakarta dengan segala hal yang ada didalamnya.

Selasa, 09 Oktober 2012

Keluar dari Zona Nyaman

Ada kalanya suka dan duka menyelimuti perjalanan hidup kita, karang tetap berdiri kokoh meskipun diterjang ombak ribuan kali. Mungkin analogi itu bisa menggambarkan bagaimana seharusnya kita menjalani lika liku hidup yang terkadang kita sendiri tidak bisa untuk memprediksinya. Bagaimanapun keadaannya jangan sampai terjebak dengan zona nyaman yang sebenarnya sangat berbahaya apabila tak segera keluar dari zona tersebut.
Aku sendiri sungguh menyadari bahwa ternyata Tuhan akan membentuk sikap mental kita menjadi lebih baik apabila kita mau dan sungguh-sungguh untuk keluar dari zona nyaman. Dengan menikmati getaran hidup yang berbeda dan yang pasti lebih menantang, maka akan menemukan sebuah jalan baru untuk berkembang menjadi pribadi yang lebih kuat dengan segala jenis kondisi dan keadaan. Mampu untuk memposisikan diri dengan baik dan luwes dimanapun kita berada.
Ada kalanya kita merasa lelah menjalaninya namun harus tetap bertahan dan mengatur strategi baru supaya kejenuhan tidak menghentikan langkah untuk terus berjalan. Sampaikan segala keluh, kesah dan kebimbangan kepada Tuhan, jujurlah padanya atas segala hal yang selama ini kita rasakan. Mintalah padanya untuk memberikan kekuatan yang lebih dalam menjalaninya, jangan sampai keputusasaan menghalangi mimpi-mimpi yang telah dibangun dengan indah. 
Ada hal menarik yang aku tangkap pada saat mengikuti pelatihan softskill tentang leadership, pada saat itu materi pertama disampaikan oleh bapak Wakil Dekan II. Pada pembukaan pembicaraan beliau menyampaikan bahwa sesungguhnya cobaan yang paling berat adalah berupa kenikmatan, banyak orang terlena didalamnya hingga pada akhirnya terjebak sendiri dalam permaninan hedonisme.